Sajadah terbang. (afrizal) |
Banyak peristiwa gaib terjadi di abad ke-21 ini. Peristiwa-peristiwa itu kadangkala susah diterima akal sehat manusia. Salah satunya kejadian sajadah yang terbang, Kelurahan Kampung Baru, Muara Tembesi, Batanghari.
Peristiwa yang menggemparkan masyarakat Kabupaten Batanghari tersebut terjadi Rabu dnihari pekan lalu, di Mesjid Khasful Iman, Muara Tembesi. Sejumlah warga yang tertidur di mesjid sehabis tadarussan kaget melihat sajadah di mesjid itu berdiri dan melayang-layang seperti orang yang sedang mengerjakan shalat.
Kejadian aneh itu pertama kali dilihat oleh Deby (15). Kepada infojambi.com Deby mengaku sengaja tidur di mesjid bersama teman-temannya. Deby tidur dekat mimbar imam, sedangkan temannya yang lain tidur tepat di mimbar dan beberapa orang lainnya tidur di bagian tengah mesjid.
Deby yang tertidur pulas terbangun lantaran tiba-tiba merasa ada yang menarik sajadah yang dipegangnya. Ia pun terkejut bukan kepalang begitu menyaksikan sajadah itu berdiri dan melayang layaknya sedang dipegang seseorang.
“Sayo tekejut nian. Sajadah itu tegak dan terbang, kayak ado orang yang megangnyo, tapi orangnyo dak nampak. Sayo langsung teriak membangunkan kawan-kawan lain,” kisah putra bungsu anggota DPRD Batanghari, Rd Zahabi.
Teman-teman Deby yang juga melihat kejadian itu juga terkejut.
Mereka berhamburan berlari keluar mesjid sambil berteriak-teriak.
“Ada sajadah terbang !!! Ada sajadah terbang !!! Allahu Akbar... Allahu Akbar !!!" pekik anak-anak itu.
Ditengah kepanikan teman-temannya ternyata Deby masih bisa tenang. Ia pun langsung mengambil ponselnya dan mengabadikan kejadian itu.
“Ini gambarnya, Bang,” ujar Deby pada infojambi.com sambil memperlihatkan gambar sajadah yang sedang berdiri. Sayangnya gambar itu agak gelap lantaran kurangnya pencahayaan karena malam itu tidak seluruh lampu mesjid dinyalakan.
Selang beberapa menit warga pun berbondong-bondong berdatangan ke mesjid. Mereka berusaha menenangkan anak-anak yang shock setelah melihat kejadian gaib tersebut. Sementara sajadah tadi tetap saja berdiri sambil melayang naik turun.
Seorang warga, Kurniawan, kemudian memegang sajadah tersebut sambil mengucapkan asma Allah dan sajadah itu akhirnya jatuh terkulai ke lantai. Peristiwa ini sampai sekarang masih hangat dibicarakan masyarakat Batanghari, terutama di Muara Tembesi.
Ada pendapat miring yang menyatakan sajadah itu dipermainkan oleh arwah seseorang yang meninggal dunia dengan cara tidak wajar. Kejadian itu dianggap sebagai perbuatan makhluk gaib.
Imam Mesjid Al-Kautsar, Imam Turkish, yang dimintai pendapatnya mengatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan peringatan yang dilakukan oleh jin muslim penjaga mesjid.
“Itu gawe jin muslim di Mesjid Khasful Iman, bukan gawe makhluk gaib yang sering menggoda manusia beriman dan lawan Islam,” ujar Imam Turkish.
Menurut Imam Turkish, ada 2 perkara yang bisa diambil hikmahnya dari peristiwa itu. Pertama, mesjid adalah tempat ibadah. Siapapun yang masuk ke dalamnya harus suci dan berwudhu’.
Kadang-kadang ada jema’ah yang tidak sadar, dari rumah hendak shalat dan sudah berwudhu tiba-tiba di perjalanan terpijak kotoran dan langsung saja masuk ke mesjid. Itu sudah mengotori mesjid.
Kedua, bagi jema’ah tidak dilarang tidur di mesjid, namun ada aturannya. Jema’ah tidak boleh tidur di mimbar, karena mimbar adalah tempat imam. Selain itu jema’ah yang tidur di mesjid posisinya tidak boleh berlawanan dengan arah kiblat.
Soal sajadah bisa berdiri dan terbang melayang-layang, kata Imam Turkish, itu akibat jin muslim marah pada orang yang salah tidur di mesjid. Jin marah karena tempat shalatnya di mimbar ditiduri. Apalagi ada yang menjadikan sajadah sebagai selimut.
Imam Turkish berharap peristiwa tersebut bisa menjadi pelajaran bagi seluruh umat muslim agar menjadikan mesjid sebagai tempat ibadah dan menghormati aturan yang berlaku di dalam mesjid. (infojambi.com/ADE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar