Minggu, 30 Oktober 2011

Sendu Di Hati (Hiasan Yang Terabaikan)


Mekar dan merekah di antara hamparan ilalang
Bagaikan lentera terang namun tersingkirkan
Sebuah hiasan indah di antara kepahitan
Namun menjanjikan keindahan
Dan Hati yang Biru merasa sendu akan keceriaan

Sang pagi, siang, sore dan malam
Terhenyak saat hujan....
Mahkotapun tlah gugur dan berdendang pilu
Bagaikan hiasan yang terabaikan
Yang tak tersentuh oleh apapun....

Seandainya ia bisa menjerit..
Akan mengungkan dan meluahkan....
Pasti ia kan berkata......
"Tolonglah aku....Rawatlah aku"
Andaikan smua tlah berlalu
Tiada yang peduli lagi,
Dan siang selalu menjadi malam...
Izinkan aku merawatmu
Meski duri itu melukaiku
Ku akan mencoba demi mu.....
Izinkanlah......
Biarlah kan ku bawa engkau dalam istanaku
Itupun bila sanggup kau melangkah....
Melangkah mengikuti hasrat dan harapan
Yang masih jauh terhampar di depan sana...
Yakinlah..... pasti ada seberkas cahaya
penerang jiwa yang sendu dengan rasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar